Wednesday, December 19, 2018

Pentingnya Kolaborasi Untuk Mewujudkan Pendidikan Yang Lebih Baik




Pendidikan telah menjadi salah satu aspek penting yang dibutuhkan seluruh Dunia untuk membentuk sebuah karakter manusia yang berkualitas. Pendidikan juga sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.

Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Djamarah berpendapat bahwa baik mengajar maupun mendidik merupakan tugas dan tanggung jawab guru sebagai tenaga profesional agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Djamarah berpendapat bahwa baik mengajar maupun mendidik merupakan tugas dan tanggung jawab guru sebagai tenaga profesional. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari seorang guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang memiliki kompetensi profesional yang tinggi. Guru memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, untuk itu mutu pendidikan di suatu sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya.

Menurut Aqib guru adalah faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru merupakan sentral serta sumber kegiatan belajar mengajar. Lebih lanjut dinyatakan bahwa guru merupakan komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan atau kompetensi profesional dari seorang guru sangat menentukan mutu pendidikan.

Kompetensi profesional guru dalam hal ini masih relatif rendah. Berdasarkan hasil Tes Kompetensi Guru yang dilakukan Depertemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutran Pertama yang bekerja sama dengan Pusat Penilaian Pendidikan pada Tahun 2018 menunjukkan bahwa rata-rata nilai kompetensi guru hanya mencapai 44,5 %. Angka ini masih relatif jauh di bawah standar nilai kompetensi minimal yang diharapkan yaitu 70 %.

Pada dasarnya tingkat kompetensi profesional guru dipengaruhi oleh faktor dari dalam guru itu sendiri yaitu bagaimana guru bersikap terhadap pekerjaan yang diemban. Sedangkan faktor luar yang diprediksi berpengaruh terhadap kompetensi profesional seorang guru yaitu kepemimpinan kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pemimpin guru di sekolah.

Sikap guru terhadap pekerjaan merupakan keyakinan seorang guru mengenai pekerjaan yang diembannya, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada guru tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara tertentu sesuai pilihannya. Sikap guru terhadap pekerjaan mempengaruhi tindakan guru tersebut dalam menjalankan aktivitas kerjanya. Bilamana seorang guru memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya, maka sudah tentu guru akan menjalankan fungsi dan kedudukannya sebagai tenaga pengajar dan pendidik di sekolah dengan penuh rasa tanggung jawab. Demikian pula sebaliknya seorang guru yang memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya, pastilah dia hanya menjalankan fungsi dan kedudukannya sebatas rutinitas belaka. Untuk itu amatlah perlu kiranya ditanamkan sikap positif guru terhadap pekerjaan, mengingat peran guru dalam lingkungan pendidikan dalam hal ini sekolah amatlah sentral.

Sekolah sebagai organisasi, di dalamnya terhimpun unsur-unsur yang masing masing baik secara perorangan maupun kelompok melakukan hubungan kerjasama untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur yang dimaksud, tidak lain adalah sumber daya manusia yang terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, staf, peserta didik atau siswa, dan orang tua siswa. Tanpa mengenyampingkan peran dari unsur-unsur lain dari organisasi sekolah, kepala sekolah dan guru merupakan personil intern yang sangat berperan penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah.

Keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah. Sedangkan Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan proses pendidikan dan proses belajar mengajar dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tugas untuk memimpin sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dan inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah. bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dan inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah.

Tujuan
  • Melakukan analisis tentang pendidikan yang ada di Indonesia secara merata
  • Memperbaiki sistem pendidikan yang ada di Indonesia dengan beberapa penelitian yang sudah dilakukan
  • Memberikan solusi tentang bagaimana caranya agar pendidikan di Indonesia bisa menjadi lebih baik dan berkualitas
  • Merubah mindset orang orang tentang pendidikan itu tidak berguna
  • Menyadarkan semua orang bahwa pada dasarnya pendidikan itu sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat

Pentingnya Kolaborasi Untuk Mewujudkan Pendidikan Yang Lebih Baik

Di era globalisasi yang semakin maju dalam berbagi aspek, membuat kita harus selalu  berinovasi serta berkreatifitas untuk bisa bersaing dengan berbagai negara diseluruh Dunia. Namun pada kenyataannya, dalam aspek pendidikan kita sangat tertinggal jauh dibandingkan dengan negara lain, karena sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh salah satu profesor dari Harvard University, bahwa beliau melakukan sebuah penelitian terhadap anak anak yang bersusia 15 tahun di Jakarta dan alhasil faktanya kita tertinggal 128 tahun dibandingkan negara lain.
Bahkan sesuai dengan hasil yang telah dilakukan oleh PISA 2018, bahwa negara kita berada pada posisi 62 dari 70 Negara dengan minimnya literasi atau minat baca. Banyak sekali faktor yang menyebabkan melemahnya pendidikan di Indonesia, yang jelas sebagai warga negara yang baik dan penerus bangsa kita harus memperbaiki dan membenahi masalah yang ada sebelum akhirnya bertambah besar.

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, kita mempunyai banyak sekali berbagai macam masalah. Selain masalah biaya, kurangnya kesadaran siswa terhadap minat belajar, dan fasilitas yang tidak memadai. Lalu jika ditelusuri dari hal terkecil dalam pendidikan di sekolah, adanya sistem ranking di kelas dapat menyebabkan orang orang semakin tidak percaya diri (khusunya bagi mereka yang mendapatkan ranking-ranking akhir) dan hal ini akan memancing mereka untuk membuat perkumpulan anak-anak pintar dan anak-anak kurang pintar.

Berbicara tentang kepintaran seseorang, kita tidak bisa menilai seseorang dari kemampuan akademiknya saja. Namun, semua orang memiliki bakat dan potensinya masing masing. Hal inilah yang seharusnya lebih diperhatikan oleh guru untuk menunjang kesuksesan meraka dari berbagai bidang.

Sesuai dengan penelitian yang telah saya lakukan pada beberapa sekolah yang ada di Indonesia, ternyata faktor yang tidak kalah pentingnya untuk memperbaiki karakter seorang siswa adalah faktor lingkungan (teman). Terkadang seorang teman bisa saja mengajak temannya untuk senantiasa memberikan semangat dalam belajar ataupun sebaliknya, tergantung kepada pemikiran masing masing individu. Namun, saya percaya apabila seorang teman saling mengingatkan satu sama lain dalam hal kebaikan contohnya belajar, maka kualitas pendidikan di Indonesia lambat laun akan meningkat secara efisien.

Lalu faktor selanjutnya yaitu cara mengajar guru dikelas. Karena pada dasarnya apabila pengajaran yang guru berikan tidak membuat bored (bosan) para siswanya, maka tingkat konsentrasi dan semangat belajar siswa akan meningkat, hal inilah yang nantinya akan menjadikan kualitas pendidikan kita menjadi lebih baik. Namun kita tidak bisa memukul rata semua guru yang mengajar dikelas bisa memberikan kenyamanan ketika proses pembelajaran karena pada dasarnya mereka memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda. Tapi, setidaknya saya berharap semua guru dapat membuat seluruh siswanya mengerti akan apa yang mereka sampaikan.

Selain faktor lingkungan dan cara mengajar guru, faktor yang tidak kalah pentingnya yaitu sarana dan prasarana. Karena banyak sekali siswa yang memliki bakat atau potensi tertentu namun, karena fasilitas disekolahnya tidak memadai dan tidak dapat memenuhi kebutuhan siswa, hal inilah yang menyebabkan siswa malas belajar karena bakat atau potensinya tidak didukung oleh sekolah atau lembaga pendidikan. Maka dari itu dibutuhkan sekali peran pemerintah dalam mewujudkan impian para siswa agar bisa mengembangkan bakat atau potensi yang mereka miliki khususnya dalam bidang non akademik.

Berbicara tentang sistem pendidikan yang ada di Indonesia, diperlukan sistem pendidikan yang responsif terhadap perubahan dan tuntutan zaman. Perbaikan itu dilakukan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus menggunakan sistem pendidikan dan pola kebijakan yang sesuai dengan keadaan di Indonesia. Namun pada kenyataannya, Kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat. Sehingga, pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif. Kurikulum dibuat di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi di masyarakat bawah atau di daerah - daerah terpencil. Sehingga para lulusan hanya pintar cari kerja dan tidak bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Padahal lapangan pekerjaan terbatas

Kesimpulannya, untuk membantu mengatasi masalah pendidikan dibutuhkan adanya lembaga yang membantu pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, menjaring kerjasama untuk memperoleh dana pendidikan, dan menggalang dukungan untuk pendidikan yang lebih baik. Lembaga perantara tersebut bekerjasama dengan pemerintah, pihak swasta, dan kelompok masyarakat untuk bersama-sama memberbaiki kualitas pendidikan di Indonesia mengingat tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.

Karena pada dasarnya, pendidikan adalah aspek yang sangat penting dari suatu negara. Jika pendidikannya baik maka negaranya pun akan maju dan tentunya akan menjadi sorotan atau kiblat bagi negara lain. Disini dibutuhkan para generasi penerus yang mampu dan ingin membantu pemerintah untuk bisa memperbaiki kualitas pendidikan. Karena pada saat ini yang kita butuhkan adalah kolaborasi bukan kompetesi yang dimana kita butuh aspirasi dan saran dari semua aspek ( guru, pelajar, pemerintah dll) untuk saling bekerjasama dalam memperbaiki kekurangan yang kita miliki.

Saya percaya apabila semua aspek pendidikan bersatu saling bahu membahu untuk menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik maka apa yang kita harapkan lambat laun akan menjadi kenyataan bukan hanya sebuah hayalan semata. Maka dari itu mari kita sama sama wujudkan pendidikan yang lebih baik agar semua masyarakat bisa merasakan manisnya arti sebuah pendidikan yang sesungguhnya.

Kesimpulan
Kualitas pendidikan di Indonesia bisa dibilang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Masalah-masalah lainya yang menjadi penyebabnya yaitu:

(1). Kurannya sarana dan prasaran
(2). Rendahnya kualitas guru dalam mengajar
(3). Kurangnya kesadaran untuk saling mengingatkan dalam kebaikan
(4). Kurangnya kolaborasi antar indovidu maupun kelompok
(5). Sistem pendidikan yang belum merata

Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas adalah dengan adanya kolaborasi antar semua aspek pendidikan (guru, pelajar, pemerintah dll) yang dimana saling melengkapi satu sama lain untuk menutupi dan memperbaiki kualitas pendidikan.

Semoga bermanfaat ..

Pentingnya Kolaborasi Untuk Mewujudkan Pendidikan Yang Lebih Baik

Pendidikan telah menjadi salah satu aspek penting yang dibutuhkan seluruh Dunia untuk membentuk sebuah karakter manusia yang berkualit...